Kamis, 17 Desember 2009

Artikel : Sekilas Tentang Bandrek dan Khasiatnya

SEKILAS TENTANG BANDREK DAN KHASIATNYA

Bandrek adalah minuman tradisional khas Parahyangan biasanya terdapat di daerah seperti Cianjur, Sukabumi, Banten, Sumedang, Cirebon, Majalengka, Garut, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Bandung.

Bandrek yang terbuat dari gula aren, rempah-rempah pilihan, tanpa bahan pengawet.

Bandrek merupakan minuman yang terbuat dari campuran gula aren dan jahe serta campuran beberapa rempah-rempah alami seperti, Lada, cengkeh, pala.

Minuman ini sangat cocok untuk menghangatkan badan, selain itu minuman ini sangat baik untuk kesehatan, menghilangkan rasa dingin di badan, batuk dan salesma.
Semua minuman ini dibuat dari bahan2 alami pilihan & tanpa pengawet, dengan racikan komposisi yang tepat dan diolah secara teliti & higienis.

Minuman ini cocok untuk dihidangkan pada saat-saat yang dingin, seperti di kala hujan ataupun malam hari dan juga di ruang perkantoran yang dingin.

Bahan dasarnya yang paling penting adalah jahe dan gula merah, tapi daerah-daerah tertentu menambahkan rempah-rempah tersendiri agar hangatnya lebih terasa, seperti serai, merica, pandan, telur ayam kampung, dan sebagainya.

Susu bisa ditambahkan atau tidak, tergantung dari selera. Banyak orang percaya akan khasiatnya untuk penyakit ringan seperti sakit tenggorokan.

Bahan Baku Bandrek dan khasiatnya :

  • CABAI JAWA / CABAI AREUY (Piper Retrofractum Vahl) ;
    Obat sakit perut, beri-beri, reumatik, tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, masuk angin, bronchitis, sesak napas.
  • JAHE (Zingiber Officinale Roxb) ;
    Sakit kepala, encok, masuk angin, gangguan pencernaan, keseleo.
  • KAYU MANIS (Cinnamomun Spp) ;
    Anti diare, kejang perut, mengurangi sekresi pada usus.
  • KENCUR / CIKUR (Kaempfreria Galanga Linn) ;
    Obat bengkak, reumatik, batuk, sakit perut, menambah nafsu makan, ekspektorant (pengencer dahak), disentri, encok.
  • LADA / PEDES (Piper Nigrum I) ;
    Penurun demam, masuk angin, influenza, tekanan darah rendah.
  • CENGKEH (Syzgium Aromaticum) ;
    Kolera, bau mulut/napas, menstabilkan denyut jantung.
  • LENGKUAS / LAJA (Lengkuas Galanga Linn, Stuntz) ;
    Ruematik, sakit limpa, menambah nafsu makan, membangkitkan gairah seks, bronchitis, panu.
  • GINSENG (Panax Ginseng) ;
    Menghangatkan badan, menambah stamina, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi stress, meningkatkan gairah seks, menghambat tumor, menstabilkan tekanan darah, gangguan fungsi pencernaan.
  • PINANG / JAMBE (Areca Catechu) ;
    Anti bakteri, mempertahankan daya seksual, mengurangi bau badan, obat cacing.
  • GULA SEMUT (Arenga Pinnata, Merr) ;
    Demam, anti bakteri, sakit perut, menghilangkan noda di wajah, meningkatkan energi olahragawan, susah BAB.

Sumber Buku :

Tanaman Obat Tradisional by Thomas ANS
Tanaman Obat Komersial by Cheppy Syukur & Hernani

Artikel : Makanan Tradisional Bandung Yang Kian Langka

MAKANAN TRADISIONAL BANDUNG YANG KIAN LANGKA

Oleh : Nugraha Sugiarta

Bandung adalah kota dengan kekayaan kuliner tradisional yang begitu beragam. Sayang, beberapa penganan tradisional tersebut kini sudah semakin langka terlihat. Meski demikian, beberapa diantaranya mulai memperoleh pamornya kembali, terlebih ketika ia semakin banyak dijajakan mulai dari di pinggiran jalan sampai hotel berbintang. Masyarakat Sunda selayaknya merasa bangga terhadap kekayaan kuliner tradisional yang dimiliki. Makanan khas Sunda lain yang memiliki rasa manis (biasanya dikelompokkan sebagai makanan penutup), diantaranya putri noong, kelepon, awug, katimus, misro, dan sebagainya. Ada juga minuman khas seperti es goyobod atau es cingcau. Nah, ini beberapa diantara sekian banyak penganan ringan khas Sunda. Penganan legendaris yang mungkin wajib Anda cicipi, untuk sekadar bernostalgia atau menikmati sensasi kuliner masa lalu Parijs van Java!

Cakue
Penganan tradisional yang terbuat dari adonan yang berbahan dasar tepung terigu ini masih cukup populer dan sangat mudah ditemui. Menikmatinya pun cukup dengan mencocol sang cakue ke saus sambal. Rasanya? Gurih-gurih pedas!

Putri No’ong
Penamaan penganan yang satu ini cukup unik. No’ong sendiri dalam bahasa Sunda bisa berarti mengintip, jadi, penganan ini jika dimaknai secara harfiah berarti seorang putri yang mengintip. Tak ada yang bisa menerangkan, apa penyebab penganan yang satu ini dinamai demikian. Putri No’ong sendiri merupakan adonan tepung beras dan parutan kelapa dengan pisang di bagian tengahnya. Bentuknya bundar dan cukup tebal. Biasanya, ia disajikan dengan baluran kelapa parut.

Awug
Makanan ringan yang satu ini terbuat dari beras dicampur kelapa dan gula merah. Oleh karena itu, ia juga kerap disebut dengan nama awug beas (beas dalam bahasa Sunda berarti beras). Kesemuanya kemudian dikukus dan disajikan hangat-hangat.
Ali Agrem
Ali agrem seringkali disebut pula dengan istilah donat sunda karena bentuknya yang menyerupai kue donat. Ali agrem ini sangat mudah di temuin di warung-warung makanan kecil di pasar tradisional yang terdapat di seentaro parahyangan. Rasanya menjadi sangat khas dan dirindukan karena menggunakan gula merah sebagai pemanisnya. Beberapa sumber menyebutkan, bahwa Ali Agrem adalah penganan yang merupakan hasil transformasi dari dodol Garut yang sangat terkenal itu.

Misro
Sama halnya seperti comro, misro menggunakan parutan singkong sebagai bahan dasarnya, hanya saja, jika comro menggunakan sambal oncom untuk isinya, maka adonan parutan singkong misro yang berbentuk oval diisi oleh gula merah.

Cireng
Penganan ini masih cukup populer dan mudah ditemui, bahkan sudah melakukan berekspansi alias banyak juga ditemukan di kota lain. Cireng sendiri merupakan singkatan dari “aci goreng”. Cireng adalah adonan tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, dan daun bawang yang ditengahnya diberi sambal oncom kemudian digoreng. Warna cireng umumnya putih.

Colenak
Penganan Sunda memang senang menggunakan singkatan-singkatan dalam penamaannya, tak terkecuali dengan yang satu ini. Colenak adalah singkatan dari “dicocol enak”. Singkatannya yang bernuansa humor tersebut membuat ia mudah diingat oleh siapapun. Colenak merupakan makanan yang dibuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar kemudian disajikan dengan saus yang terbuat dari parutan kelapa dan gula merah. Makanan khas Bandung ini masih bertahan meski saat ini agak jarang yang menjualnya. Satu hal yang unik, bagi beberapa orang penggemarnya, ternyata bagian tape yang gosong akibat proses pembuatannya justru adalah bagian terenaknya!

Peuyeum
Peuyeum adalah sejenis makanan khas orang Bandung yang terbuat dari singkong yang direbus dan diberi ragi, sehingga hasilnya sangat manis dan berwarna putih seperti ditaburi tepung.

Bandrek
Bandrek adalah minuman tradisional orang Sunda. Minuman ini cocok untuk dihidangkan pada saat-saat yang dingin. Bahan dasarnya yang paling penting adalah jahe dan gula merah, tapi daerah-daerah tertentu menambahkan rempah-rempah tersendiri agar hangatnya lebih terasa. Susu bisa ditambahkan atau tidak, tergantung dari selera. Banyak orang percaya akan khasiatnya untuk penyakit ringan seperti sakit tenggorokan.

Bajigur
Minuman yang terbuat dari santan kelapa diberi gula merah ini biasa diberi bonus tambahan berupa irisan tipis buah cangkaleng (kolang kaling). Bajigur sangat terasa enak dinikmati manakala cuaca sedang dingin. Kepulan asap bajigur yang berbaur aroma daun pandan menyajikan sensasi tersendiri. Biasanya, bajigur dihidangkan dengan ditemani pisang rebus, ubi rebus, dan kacang rebus sebagai camilan.

Sumber : http://com.bandungadvertiser.com

Artikel : Makanan Khas Sunda dengan Suasana Pedesaan


Makanan Khas Sunda dengan Suasana Pedesaan
Oleh : Zaenal Arifin/Sup (indosiar.com, Subang)

Bersantap ditengah suasana pedesaan yang asri saat ini banyak ditawarkan sejumlah pengelola rumah makan. Seperti dikawasan Jalan Raya Subang, Bandung, sejumlah rumah makan menawarkan alternatif wisata kuliner, lengkap dengan kolam ikan untuk memancing dengan suasana khas Pasundan tempo dulu.

Kabupaten Subang, tidak hanya dikenal dengan kota sejuta pesona wisata alam. Pesona wisata kuliner di Subang ternyata juga banyak ditawarkan terutama dengan suasana asri pedesaan khas Pasundan tempo dulu.

Salah satunya, menu ikan dan timbel bakar yang berada disepanjang Jalan Raya Subang, Bandung. Dilokasi ini suasana asri pedesaan lengkap dengan ornamen khas Pasundan langsung dirasakan oleh para pengunjung. Bahkan tersedia juga kolam ikan untuk memancing sambil menunggu hidangan siap disajikan.

Sebagaimana masakan khas Sunda, menu banyak diramu dengan bumbu sambel yang mengoda. Untuk menu favorit, salah satunya gurame dan timbel bakar gulung. Sebelum dibakar diatas bara api, nasi telah diolah dengan olahan santan dan racikan bumbu lainnya.

Dengan bungkus daun pisang, nasipun kemudian dibakar hingga mengeluarkan aroma wangi yang kian menambah selera. Selain rasa dan aroma nasi timbel bakarnya yang khas, lokasi saung yang berada di kaki Gunung Kujang menambah kenikmatan tersendiri. Tak heran, saung dengan menu khas ini selalu ramai dikunjungi para pelanggan.

Sebagai makanan khas yang mempunyai cita rasa dan aroma tersendiri, menu nasi timbel bakar lengkap dengan gurame bakar cobek, mungkin layak untuk dicoba.

Sumber : http://www.indosiar.com/ragam/81398/makanan-khas-sunda-dengan-suasana-pedesaan

Artikel : Bandung Gudangnya Makanan Enak



BANDUNG GUDANGNYA MAKANAN ENAK


Oleh : Joel


Salah satu daya tarik kota Bandung adalah makanannya. Dari restoran berkelas yang menawarkan berbagai macam makanan mewah hingga kedai makanan yang menawarkan makanan yang tak kalah lezatnya dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat pada umumnya.

Bandung dengan keanekaragaman makanannya sudah dikenal sejak dahulu. Haryoto Kunto dalam bukunya "Semerbak Bunga di Bandung Raya" bahkan membahas makanan di kota Bandung dalam bab tersendiri setebal 55 halaman. Di dalamnya disebutkan berbagai tempat makan dengan segala kelebihannya, dari restoran di hotel terkemuka hingga tukang makanan keliling, dari makanan khas Bandung hingga makanan luar Bandung. Saking banyak dan beragamnya makanan di Bandung yang terbilang enak, Haryoto Kunto menyebut Bandung sebagai "surganya" tukang makan.

Hingga kini citra tesebut masih dimiliki Bandung. Bahkan beberapa tempat yang disebutkan Haryoto Kunto masih ada dan telah direnovasi. Salah satu tempat makan yang hadir dengan penampilan baru adalah BMC (Bandoengsche Melk Centrale) yang terletak di jalan Aceh. Dengan andalan yoghurt berbagai rasa, BMC kini menjadi tempat yang cukup populer di kalangan tua muda sebagai tempat pilihan untuk bersantap. Hal ini tak terlepas dari menu makanan BMC yang variatif.

Selain tempat makan lama yang tetap bertahan, tempat makan baru pun bermunculan. Namun hanya beberapa dari mereka yang memiliki kekhasan tersendiri. Jika anda ingin bersantap sambil memandangi kota Bandung, The Peak adalah tempatnya. Restoran yang menyebut dirinya sebagai "Resort Dining" ini menyajikan makanan Indonesia dan makanan Eropa.


Di malam hari Anda dapat menikmati gemerlapnya lampu kota Bandung. Jika anda ingin bersantap dalam suasana alam yang sejuk dan suara gemericik air, Kampung Daun adalah tempatnya. Di sini Anda bisa mencicipi makanan khas Bandung atau Sunda yang kini sudah jarang disajikan di tempat lain. Kedua restoran ini
terletak di kawasan yang sama.

Jika Anda termasuk tukang jajan yang tidak gengsian dan mau makan di kedai atau tenda kaki lima, Anda bisa coba nasi timbel di daerah Mesjid Istiqomah. Tukang nasi timbel yang buka dari pagi hingga jam 3 siang ini, menyediakan berbagai macam pepes dan gorengan. Selain itu, tersedia dua macam nasi timbel, yaitu nasi putih dan nasi merah.


Anda suka makan bubur ayam? Ada beberapa tempat jualan bubur ayam yang terkenal. Anda pasti sudah familiar dengan bubur ayam Mang Oyo. Bubur ayam yang ia jual sangat kental, mirip seperti nasi tim. Ada pula bubur ayam PR di jalan Asia Afrika dan bubur ayam Pajajaran. Ada pula bubur ayam Duti di jalan Gardujati. Yang khas dari bubur ayam duti ini adalah ceker ayamnya. Namun jika tidak suka ceker, Anda dapat memesan yang lain.


Di jalan Jend. Sudirman, Jamika, ada Bubur Ayam Sederhana Mang Otong. Kepekatan buburnya ada di antara bubur ayam Mang Oyo dan bubur ayam Pajajaran. Bubur ayam ini hanya berjualan malam hari. Namun jarang ia berjualan hingga tengah malam sebab selalu saja buburnya habis terjual sebelum itu. Di sini hanya tersedia bangku-bangku plastik dengan beberapa meja plastik yang diletakkan di atas trotoar. Anda dapat mengamati kendaraan yang lalu lalang sambil menikmati bubur ayam tersebut. Jika kurang berkenan makan di luar seperti itu, Anda dapat makan di dalam mobil. Anda tinggal pesan pada tukang parkir dan ia akan membawakan bubur pesanan Anda.


Luar biasa bukan apa yang ditawarkan kota kembang untuk memuaskan selera makan Anda. Apalagi masih ada sederetan makanan ringan yang sudah melegenda seperti kue sus Merdeka, pisang molen Kartika Sari, brownies Amanda yang semakin mengukuhkan Bandung sebagai surganya wisata kuliner.


Jadi kapan jalan-jalan ke Bandung ?

Sumber : http://jawaban.com/news/entertain/detail.php?id_news=070718103712

Resep Makanan



MISRO DAN COMRO KHAS BANDUNG


COMBRO :


Bahan :

  • 1 kg singkong parut
  • 1/2 butir kelapa parut
  • 1 sendok teh garam


Isi :

  • 1 mangkok oncom hancurkan (saya pake tempe)
  • Cabe rawit sesuai selera
  • 4 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 3 batang daun bawang diris tipis
  • 3 batang daun seledri diiris tipis


Bumbu :

  • Garam
  • Merica
  • Kecap manis
  • Gula secukupnya (pengganti MSG)


Cara membuat :

  • Singkong parut dicampur bersama kelapa parut, garam dan gula.
  • Tumis bawang merah dan bawang putih halus,lalu masukkan bahan isi dan bumbu
  • Ambil adonan sebesar dua sendok makan atau sebesar bola pingpong, pipihkan dan isi dengan adonan isi,lalu bentuk bulat lonjong lalu goreng dalam minyak panas.


M I S R O


Bahan :

  • 1 kg singkong parut
  • 1/2 butir kelapa parut
  • 1 sendok teh garam


Isi :

  • Gula merah yang sudah dihancurkan


Cara membuat :

  • Cara membuatnya sama seperti membuat combro


Sumber : http://www.infogue.com/viewstory/2009/11/23/resep_masakan_combro_dan_misro_khas_bandung

Artikel : Jalan-Jalan Sembari Jajan Di Kota Bandung



JALAN-JALAN SEMBARI JAJAN DI KOTA BANDUNG


Acapkali disebut Parahyangan yang berarti, Tempat Tinggal Para Dewa, lembah ini memiliki atmosfir metropolitan sekaligus kesan rimbun menghijau. Dipenuhi berbagai tempat makan yang enak-enak, Factory Outlets (FO), juga mal, membuat banyak turis asing maupun lokal yang betah berlama-lama di Bandung.


Dari Jakarta, Anda dapat berkunjung ke Bandung dengan mengendarai pesawat udara, kereta api, atau dengan menyewa mobil. Segalanya ada di sini mulai dari penginapan murah yang nyaman sampai hotel mewah berbintang lima.


Angkutan kota yang sering disingkat menjadi angkot, melalui hampir semua jalan protokol di Bandung. Untuk lebih nyamannya, Anda dapat berkeliling menggunakan taksi. Atau menyewa mobil, apabila Anda ingin berkeliling Bandung seharian.


Untuk mencicipi nasi timbel dan berbagai hidangan Sunda lainnya, Anda dapat mencoba restoran-restoran yang ada di bawah ini. Ada banyak sekali restoran Sunda di Bandung, jadi selama Anda jalan-jalan di kota ini, tak ada salahnya jeli mencari-cari restoran Sunda lainnya.


BUMBU DESA

Jalan Pasirkaliki 160, Bandung

Jalan Laswi 1, Bandung

Makanan tradisional dengan suasana yang elegan.


BALE GAZEEBO

Jalan Surapati 49

Cukup luas. Anda dapat makan dengan cara lesehan di sini.


SINDANG RERET

Jalan Raya Cikole Km 22

Jalan Raya Propinsi Ciwidey, Kabupaten Bandung

Jalan Surapati 53

Salah satu restoran paling populer di Bandung.


SAUNG KABAYAN

Masakan Sunda dengan penyajian modern.


SARI PARAHYANGAN

Jalan L.L.R.E. Martadinata (Riau) 156-158

Jalan Soekarno-Hatta 408

Sangat bernuansa Sunda.


KELAPA LAGOON

Jalan Sumatera 9


Tempat yang mewah. Hidangan yang disajikan enak, akan tetapi harganya lebih tinggi dibandingkan restoran Sunda lainnya.Kebanyakan foodcourt di mal menyediakan gerai khusus masakan Sunda. Salah satu yang paling terkenal adalah Ampera. Timbel di Ampera dapat Anda nikmati setelah lelah berkeliling mal.


Apabila batagor adalah selera Anda, maka, cobalah tempat-tempat di bawah ini :


BATAGOR RIRI

Jalan Burangrang 41
Di sini Anda dapat membeli batagor yang setengah matang, yang dapat Anda goreng sendiri di rumah. Batagor setengah matang tahan hingga beberapa hari apabila disimpan di dalam kulkas.


BATAGOR KINGSLEY

Jalan Veteran (Bungsu) 25

Telah lama menjadi favorit urang Bandung. Di sini juga dijual batagor setengah matang.


BATAGOR YEYE

Jalan Buah Batu 139

Jalan Cihampelas 198B

Terkenal dengan batagor dan sup kambingnya.


Pisang molen dan brownies kukus tersedia di:


KARTIKA SARI

Jalan Buah Batu 165A

Jalan Kebon Jukut 3C

Jalan H. Akbar

Jalan Kopo Sayati 111A

Jalan Terusan Jakarta 77E

Jalan Ir. H. Djuanda (Dago)


PRIMA RASA

Jalan Kemuning 20

Jalan Buah Batu 169A

Jalan Peta 169

Banyak toko kue lainnya yang menjual penganan-penganan lezat ini. Juga tersedia di supermarket.


Es cendol dapat dibeli di :

Es cendol paling terkenal di Bandung bernama cendol Elizabeth—karena dijualnya di depan toko tas Elizabeth di wilayah Bandung Selatan. Akan tetapi, mungkin lebih mudah membelinya di restoran atau berbagai supermarket (dalam paket).


Bandrek dan Bajigur tersedia di hampir semua restoran Sunda.

Terkadang ada juga yang menjual bandrek dan bajigur dalam kemasan sachet, jadi Anda dapat membelinya sebagai oleh-oleh.


Tertarik dengan yoghurt ? Cobalah mencarinya di tempat-tempat ini :


RUMAH MAKAN YOGHURT

Jalan Cisangkuy 66

Tipe yoghurt yang dijual adalah tipe yang encer. Tersedia dalam berbagai rasa.


BMC (BANDOENGSCHE MELK CENTRALE)

Jalan Aceh 30

Selain yoghurt, di sini Anda juga dapat mencicipi susu dan kefir.


OLEH-OLEH ODISE

Jalan Sukawarna Baru 28

Yoghurt kental ala Prancis, tersedia dalam berbagai rasa. Dijual dalam kemasan cup juga literan.


Camilan hangat, dapat ditemukan di :

Berbagai jalan di kota Bandung. Terutama di Jalan Supratman dan Jalan Cilaki. Ketan bakar dan jagung bakar/rebus dapat ditemukan di Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) dan daerah Lembang.


Tertarik mencicipi nasi goreng ?

Tersedia di kaki lima, restoran, bahkan foodcourt di dalam mal.


Tergoda dengan Cakue ?


HAU’S TEA

BEC Mall. Jalan Purnawarman 13-15 2nd floor, C-05

Istana Plaza Mall. Jalan Pasirkaliki 121-123, LG-B3

Tersedia berbagai jenis saus yang akan menambah lezatnya cakue pilihan Anda.


Anda lebih suka makanan yang pedas ?


SIMPANG RAYA RESTAURANT

Jalan Buah Batu 150

Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) 55

Jalan Surapati

Jalan L.L. R.E. Martadinata (Riau)

Dari segi harga lebih mahal dibandingkan restoran Padang lainnya, tapi rasanya dijamin enak. Ayam pop tanpa sambal merupakan pilihan ideal bagi yang ingin mencicipi masakan Padang yang gurih dan nikmat, namun tidak pedas.


RUMAH MAKAN KAPAU JAYA

Jalan Dipati Ukur 80A

Harga terjangkau, rasanya enak, pula.


Bagi pecinta makanan Jepang, China, dan Korea :


HANAMASA

Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) 48
Buffet style, masakan Jepang.


SAN SUSHI BAR

Hotel Holiday Inn

Jalan Ir. H. Djuanda 29

Seperti sushi bar di Jepang.


OKOH

Hotel Horizon

Jalan Pelajar Pejuang 45


Bagi penggemar sushi dan teppanyaki :


MOMIJI JAPANESE CUISINE

Jalan Braga 64


Classy dan unik :


PAGODA MENU MANDARIN HALAL RESTAURANT

Jalan Trunojoyo 32

Bangunan luas dengan gaya oriental. Lezat dan terjamin kehalalannya.


EASTERN SHARK FIN’S RESTAURANT

IP Mall, Jalan Pasirkaliki 121-123

Variasi Chinese food-nya mengagumkan.


FLAMBOYANT CENTRE

Flamboyant Centre, Jalan Sukajadi 232-234

Untuk pecinta nasi hainan dan juan lo.


KOREAN HOUSE

Jalan Sukajadi 175
Tempatnya nyaman, servis memuaskan.


HAN KOOK GARDEN RESTAURANT

Jalan Karang Sari 21

Nuansa Koreanya sangat terasa.


Tempat bagi yang menyukai hidangan ala Barat dan steak :


CAFÉ BALI

Jalan L.L. R.E. Martadinata (Riau) 215
Dengan atmosfir Bali yang kuat.


DAKKEN COFFEE & STEAK

Jalan L.L. R.E. Martadinata (Riau) 67

Steak-nya nikmat, kopinya pun lezat.


Laos Cafe

Spaghetti-nya yang sedap serta pizzanya akan membuat penggemar masakan Italia ketagihan.


SUIS BUTCHER & TERRACE

Makanannya enak, suasananya nyaman.


Bagi yang tertarik pada seafood :


KEPITING SUPER PARIT 9 SEAFOOD

Jalan Cendana 4

Hidangannya supernikmat. Anda juga dapat membeli kepiting segar/yang sudah dimasak, yang dimasukkan ke dalam termos. Ideal untuk oleh-oleh.


THE OCEAN SEA FOOD & GRILL

Jalan Sukajadi 225

Ada pertunjukan live music setiap akhir minggu. Porsinya besar.


Bagi pecinta masakan Thailand :


COCA SUKI

Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) 173

Servis bagus. Makanannya lezat.


ROYAL SIAM THAI RESTAURANT

Jalan Braga 121 2nd Floor

Variasinya akan membuat Anda berdecak kagum.


Bagi penggemar masakan Vietnam :


HANOI HOUSE

Jalan Sunda 56

Setiap akhir minggu, mereka menawarkan menu khusus.


Oleh-oleh yang paling terkenal di Bandung adalah yang berupa makanan. Keripik tempe, keripik oncom, sale pisang, dodol, dan lain sebagainya, dapat dibeli di :


RAOS

KARYA UMBI

Dua-duanya berada di Jalan Cihampelas.


Berbelanja seharian di berbagai Factory Outlet dan mal, mengunjungi Jalan Cihampelas untuk mencari produk jeans, pergi ke Jalan Cibaduyut untuk mengagumi produk seperti sepatu, tas, jaket dari kulit, mengunjungi tempat wisata yang berada di sekitar Bandung.


Sumber : http://www.my-indonesia.info/page.php?ic=1200&id=61

Artikel : Santapan Khas Jawa Barat

Santapan Khas Jawa Barat

Banyak yang mengunjungi Bandung, ibu kota Propinsi Jawa Barat, untuk memanjakan indra pengecap mereka. Bandung menawarkan banyak hal, mulai dari aneka penganan di kaki lima sampai makanan haute cuisine, setiap pengunjung pasti akan menemukan makanan yang sesuai dengan selera mereka, di bumi Parahyangan ini.


Penduduk asli Bandung yang dinamakan suku Sunda memiliki banyak hidangan yang lezat. Dari segi rasa makanan Sunda cenderung lebih hambar namun tetap gurih. (Kecuali kalau Anda mencoba sambal dadak yang terkenal pedasnya itu!) Untuk rasa yang lebih nikmat sekaligus pedas, santaplah nasi timbel hangat dengan sambal dadak. Jangan lupa tambahkan sayur asam sebagai pelengkap. Sedapnya!


Orang Sunda banyak mengonsumsi sayuran, juga sayuran mentah (lalap atau lalapan), seperti timun, tomat, kemangi, terong, kubis, selada, dan sebagainya. Lalapan biasanya merupakan “rekan” dari sambal dadak.


Nasi timbel barangkali merupakan penganan yang paling populer. Biasanya, nasi pulen yang dipadatkan kemudian dibungkus daun pisang ini disantap dengan lalapan, sambal dadak, sepotong ayam (bisa digoreng atau dipanggang), tempe goreng, tahu goreng, secuil ikan jambal goreng. Terkadang bisa juga ditambahkan gepuk (potongan daging sapi yang direndam rempah kemudian digoreng), hidangan pepes (ikan, ayam, jamur, dsb.), tumis sayuran, dan lain-lain.


Batagor-baso tahu goreng juga merupakan penganan yang sering dicari. Terbuat dari tahu dan campuran ikan yang dihaluskan beserta tepung, dengan saus kacang khasnya, membuat pecinta batagor selalu merindukan rasanya yang khas.


Pecinta penganan manis mungkin akan menggemari pisang molen. Sebagai variasi, cobalah brownies kukus. Es cendol, terbuat dari tepung beras, gula kelapa, dan santan sungguh segar dinikmati di hari yang panas. Saat kedinginan, bandrek dan bajigur dapat dijadikan pilihan. Berbagai produk susu terutama yoghurt, juga merupakan salah satu andalan Bandung. Ada dua jenis yoghurt di pasaran yang lebih encer dan yang lebih kental (ala Prancis).


Camilan hangat ala Bandung dijual di banyak tempat. Misalnya saya, gehu toge tahu, sejenis tahu isi yang berisi sayuran dan toge, pisang goreng, cireng aci goreng, dan masih banyak lagi. Bagi yang ingin mencicipi rasa yang tidak biasa bisa memilih nangka goreng, peuyeum goreng, nanas goreng, dan sebagainya. Ketan bakar juga jagung bakar/rebus juga merupakan nyamikan yang paling sering diburu.


Nasi goreng, walaupun bukan benar-benar makanan khas dari tataran Sunda, juga memiliki banyak peminat. Ada banyak variasi nasi goreng, tergantung bahan yang digunakan. Ada nasi goreng seafood, nasi goreng ayam dan sayuran, nasi goreng kambing, nasi goreng ikan asin, dan lain sebagainya.


Cakue, penganan tradisional yang terbuat dari adonan yang berbahan dasar tepung terigu kemudian digoreng, juga lezat rasanya. Tidak hanya itu, Bandung juga memiliki berbagai restoran, misalnya saja, restoran Padang (dengan rasa yang relatif lebih pedas dan berbumbu), Jawa (yang rasanya cenderung manis), China, Jepang, Korea, restoran menu barat, restoran India, dll.


Sumber : http://www.my-indonesia.info/page.php?ic=1200&id=61

Rumah Makan

NASI TIMBEL KHAS BANDUNG

Masakan khas Bandung tak hanya didominasi oleh lalapan atau sayur-sayuran mentah nan segar. Nasi Timbel justru makin terasa nikmat disajikan dengan kuah sayur asam. Menu ini menjadi salah satu unggulan Warung Nasi Bandung yang bertempat di Jalan Juanda 214 Samarinda. Nasi Timbel ini merupakan nasi pulen yang dibungkus daun pisang.


WARUNG Bandung menyajikan Nasi Timbel Komplit ini dalam nampan rotan yang dilapisi alas daun pisang. Empat macam lauk disajikan bareng sebungkus nasi Timbel, yakni ayam kampung goreng, tahu, tempe dan ikan asin belahan. Sambal pedas disuguhkan dalam lepek mungil menemani menu utama tersebut. "Kami menamai menu ini sebagai Nasi Timbel Set. Menu ini termasuk disukai pengunjung," kata Hendra, Pemilik Warung Nasi Bandung.


Tak kalah nikmat, menu Nasi Timbel Komplit ini disajikan dengan kuah sayur asam. Rasa asam yang kental dalam semangkuk kuah sayur ini makin menggugah selera. Taburan kacang tanah dan biji emping dalam kuah sayur asam ini menambah kelezatan sendiri.


Gigitan ayam goreng kampungnya tidak terlalu liat bahkan terasa gurih di lidah dengan bumbu kecapnya yang khas. Nasi Timbel Komplit ini bisa dinikmati dengan sambal pedas. "Tapi, sambal ini disajikan sesuai selera pengunjung, apa mau yang pedas atau sedang pedasnya," tutur Hendra.


Pengunjung bisa melahap nasi Timbel Komplit ini dengan menggunakan telapak tangan. Karena nasi pulen ini tidak terlalu lengket di tangan. Selain nasi Timbel, warung ini juga menyajikan masakan khas Bandung, termasuk karedok. Ada pula disajikan menu sop buntut dan sop iga yang juga menjadi favorit pengunjung.


"Kami tak hanya menyajikan masakan khas Bandung. Ada pula menu khas Banjar, Jawa Timur dan Aceh. Kami juga punya menu rawon, nasi goreng dan ikan patin," lanjutnya. Di sni juga tersedia minuman khas Bandung, yakni bandrek. Minuman yang terbuat dari adonan jahe, susu, gula palm ini sangat nikmat disajikan hangat.


Konsep warung makan ini didesain dengan interior ruang keluarga dengan hiasan pigura foto- foto bangunan di Bandung tempo dulu. "Kami ingin pengunjung merasakan makan layaknya di rumah sendiri. Kami juga menyediakan meja-kursi dengan kapasitas 8 orang di ruang tertentu," kata Hendra. Untuk menambah kenyamanan pengunjung, warung yang buka mulai pukul 11.00- 22.00 ini juga menyajikan alunan musik daerah Sunda.


Sumber : tribunkaltim.co.id