Kamis, 17 Desember 2009

Artikel : Bandung Gudangnya Makanan Enak



BANDUNG GUDANGNYA MAKANAN ENAK


Oleh : Joel


Salah satu daya tarik kota Bandung adalah makanannya. Dari restoran berkelas yang menawarkan berbagai macam makanan mewah hingga kedai makanan yang menawarkan makanan yang tak kalah lezatnya dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat pada umumnya.

Bandung dengan keanekaragaman makanannya sudah dikenal sejak dahulu. Haryoto Kunto dalam bukunya "Semerbak Bunga di Bandung Raya" bahkan membahas makanan di kota Bandung dalam bab tersendiri setebal 55 halaman. Di dalamnya disebutkan berbagai tempat makan dengan segala kelebihannya, dari restoran di hotel terkemuka hingga tukang makanan keliling, dari makanan khas Bandung hingga makanan luar Bandung. Saking banyak dan beragamnya makanan di Bandung yang terbilang enak, Haryoto Kunto menyebut Bandung sebagai "surganya" tukang makan.

Hingga kini citra tesebut masih dimiliki Bandung. Bahkan beberapa tempat yang disebutkan Haryoto Kunto masih ada dan telah direnovasi. Salah satu tempat makan yang hadir dengan penampilan baru adalah BMC (Bandoengsche Melk Centrale) yang terletak di jalan Aceh. Dengan andalan yoghurt berbagai rasa, BMC kini menjadi tempat yang cukup populer di kalangan tua muda sebagai tempat pilihan untuk bersantap. Hal ini tak terlepas dari menu makanan BMC yang variatif.

Selain tempat makan lama yang tetap bertahan, tempat makan baru pun bermunculan. Namun hanya beberapa dari mereka yang memiliki kekhasan tersendiri. Jika anda ingin bersantap sambil memandangi kota Bandung, The Peak adalah tempatnya. Restoran yang menyebut dirinya sebagai "Resort Dining" ini menyajikan makanan Indonesia dan makanan Eropa.


Di malam hari Anda dapat menikmati gemerlapnya lampu kota Bandung. Jika anda ingin bersantap dalam suasana alam yang sejuk dan suara gemericik air, Kampung Daun adalah tempatnya. Di sini Anda bisa mencicipi makanan khas Bandung atau Sunda yang kini sudah jarang disajikan di tempat lain. Kedua restoran ini
terletak di kawasan yang sama.

Jika Anda termasuk tukang jajan yang tidak gengsian dan mau makan di kedai atau tenda kaki lima, Anda bisa coba nasi timbel di daerah Mesjid Istiqomah. Tukang nasi timbel yang buka dari pagi hingga jam 3 siang ini, menyediakan berbagai macam pepes dan gorengan. Selain itu, tersedia dua macam nasi timbel, yaitu nasi putih dan nasi merah.


Anda suka makan bubur ayam? Ada beberapa tempat jualan bubur ayam yang terkenal. Anda pasti sudah familiar dengan bubur ayam Mang Oyo. Bubur ayam yang ia jual sangat kental, mirip seperti nasi tim. Ada pula bubur ayam PR di jalan Asia Afrika dan bubur ayam Pajajaran. Ada pula bubur ayam Duti di jalan Gardujati. Yang khas dari bubur ayam duti ini adalah ceker ayamnya. Namun jika tidak suka ceker, Anda dapat memesan yang lain.


Di jalan Jend. Sudirman, Jamika, ada Bubur Ayam Sederhana Mang Otong. Kepekatan buburnya ada di antara bubur ayam Mang Oyo dan bubur ayam Pajajaran. Bubur ayam ini hanya berjualan malam hari. Namun jarang ia berjualan hingga tengah malam sebab selalu saja buburnya habis terjual sebelum itu. Di sini hanya tersedia bangku-bangku plastik dengan beberapa meja plastik yang diletakkan di atas trotoar. Anda dapat mengamati kendaraan yang lalu lalang sambil menikmati bubur ayam tersebut. Jika kurang berkenan makan di luar seperti itu, Anda dapat makan di dalam mobil. Anda tinggal pesan pada tukang parkir dan ia akan membawakan bubur pesanan Anda.


Luar biasa bukan apa yang ditawarkan kota kembang untuk memuaskan selera makan Anda. Apalagi masih ada sederetan makanan ringan yang sudah melegenda seperti kue sus Merdeka, pisang molen Kartika Sari, brownies Amanda yang semakin mengukuhkan Bandung sebagai surganya wisata kuliner.


Jadi kapan jalan-jalan ke Bandung ?

Sumber : http://jawaban.com/news/entertain/detail.php?id_news=070718103712

Tidak ada komentar:

Posting Komentar