Kamis, 17 Desember 2009

Rumah Makan

NASI TIMBEL KHAS BANDUNG

Masakan khas Bandung tak hanya didominasi oleh lalapan atau sayur-sayuran mentah nan segar. Nasi Timbel justru makin terasa nikmat disajikan dengan kuah sayur asam. Menu ini menjadi salah satu unggulan Warung Nasi Bandung yang bertempat di Jalan Juanda 214 Samarinda. Nasi Timbel ini merupakan nasi pulen yang dibungkus daun pisang.


WARUNG Bandung menyajikan Nasi Timbel Komplit ini dalam nampan rotan yang dilapisi alas daun pisang. Empat macam lauk disajikan bareng sebungkus nasi Timbel, yakni ayam kampung goreng, tahu, tempe dan ikan asin belahan. Sambal pedas disuguhkan dalam lepek mungil menemani menu utama tersebut. "Kami menamai menu ini sebagai Nasi Timbel Set. Menu ini termasuk disukai pengunjung," kata Hendra, Pemilik Warung Nasi Bandung.


Tak kalah nikmat, menu Nasi Timbel Komplit ini disajikan dengan kuah sayur asam. Rasa asam yang kental dalam semangkuk kuah sayur ini makin menggugah selera. Taburan kacang tanah dan biji emping dalam kuah sayur asam ini menambah kelezatan sendiri.


Gigitan ayam goreng kampungnya tidak terlalu liat bahkan terasa gurih di lidah dengan bumbu kecapnya yang khas. Nasi Timbel Komplit ini bisa dinikmati dengan sambal pedas. "Tapi, sambal ini disajikan sesuai selera pengunjung, apa mau yang pedas atau sedang pedasnya," tutur Hendra.


Pengunjung bisa melahap nasi Timbel Komplit ini dengan menggunakan telapak tangan. Karena nasi pulen ini tidak terlalu lengket di tangan. Selain nasi Timbel, warung ini juga menyajikan masakan khas Bandung, termasuk karedok. Ada pula disajikan menu sop buntut dan sop iga yang juga menjadi favorit pengunjung.


"Kami tak hanya menyajikan masakan khas Bandung. Ada pula menu khas Banjar, Jawa Timur dan Aceh. Kami juga punya menu rawon, nasi goreng dan ikan patin," lanjutnya. Di sni juga tersedia minuman khas Bandung, yakni bandrek. Minuman yang terbuat dari adonan jahe, susu, gula palm ini sangat nikmat disajikan hangat.


Konsep warung makan ini didesain dengan interior ruang keluarga dengan hiasan pigura foto- foto bangunan di Bandung tempo dulu. "Kami ingin pengunjung merasakan makan layaknya di rumah sendiri. Kami juga menyediakan meja-kursi dengan kapasitas 8 orang di ruang tertentu," kata Hendra. Untuk menambah kenyamanan pengunjung, warung yang buka mulai pukul 11.00- 22.00 ini juga menyajikan alunan musik daerah Sunda.


Sumber : tribunkaltim.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar